Rabu, 27 Januari 2010

AKU TIDAK AKAN MENIKAH SELAMANYA!

Hari itu ada tiga pria (menurut sebuah sumber, ketiga pria itu adalah; 'Ali bin Abu Tholib, 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, dan 'Utsman bin Mazh'un) yang datang menemui seorang istri Rasulullah SAW, di rumahnya yang terletak dibagian sebelah tenggara serambi Masjid Nabawi, Madinah. Rumah itu, juga rumah-rumah para istri beliau yang lain, tidak memiliki daun pintu. Yang ada hanyalah tirai yang menunutup bagian dalam, sehingga tidak tampak dari luar. Beliau sendiri bertemu dengan para sahabat tersebut di luar rumah rumah tersebut, tepatnya di serambi Masjid. Adanya rumah-rumah sangat sederhana para istri beliau dilingkungan Masjid Nabawi kala itu membuat posisi Masjid itu semakin penting. Ini karena Masjid itu pun berubah menjadi pusat politik masyarakat muslim. kemungkinan besar beliau bermaksud demikian kala beliau memutuskan membuat rumah-rumah sangat sederhana itu di lingkungan masjid tersebut. Sebab, bukan hal yang sulit bagi beliau kala itu untuk membuat tempat tinggal di dekat masjid tersebut. Namun, beliau pertama-tama menginginkan tempat tinggal beliau berada di dalam lingkungan masjid itu sendiri, sehingga masjid itu menjadi pusat politik masyarakat. Setelah itu, beliau juga menghendaki supaya kaum Muslim melihat secara langsung bagaimana beliau hidup meski memilliki kekuasaan yang besar. Sehingga, diharapkan hal itu menjadi teladan bagi orang-orang yang menduduki jabatan sebagai pelayan masyarakat disamping beliau atau selepas beliau. Beliau ingin memberikan arahan kepada mereka bahwa pelayannaumum terhadap masyarakat bukanlah kepemimpinan atau politik, juga bukan pempraktikan kekuasaan atas mereka. Tetapi, ia merupakan pelayanan umum demi masyarakat semata karena Allah. Bukan untuk memburu kekayaan, pangkat, atau citra, dan kewajiban yang dilaksanakan karena perasaan cinta terhadap Islam dan masyarakatnya serta mengharapkan ridha Allah semata.
Ketiga sahabat Rasulullah SAW. ini ingin tahu, bagaimana ibadah beliau. Ketika mereka diberi tahu tentang ibadah beliau, mereka merasa betapa sedikit ibadah yang telah mereka lakukan. Apalagi mereka tahu, Allah SWT. telah mengampuni dosa beliau, baik yanag lalu, kini, maupun yang akan datang. Maka, merekapun bertekad untuk memperbaiki diri dengan gayanya masing-masing.
"Aku, sejak saat ini, akan melaksanakan shalat malam seumur hidupku!" ucap pria yang pertama dengan bersemangat.
"Aku, juga saat ini, akan berpuiasa sepanjang tahun hingga aku mati!" ucap pria kedua tak mau kalah.
"Akau, juga saat ini, akan menghindari perempuan. Aku tidak akan menikah selamanya!" ucap pria ketiga dengan semangat yang membara.
Kabar tentang tekad ketiga pria itu akhirnay sampai juga kepada Rasulullah Saw. Beliau pun memeribntahkan pria tersebut untuk menemui beliau. Ketika mereka datang, dan selepas mengucapkan salam dan berbagi sapa, beliau dengan agak gusar berkata kepada mereka, "Kalaiankah yang kudengar bertekad begini dan begitu?! Demi Allah, akulah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya di antara kalian. Meski demikian, aku kadang-kadang melaksanakan shalat malam, kadanmg-kadang aku tidur.Aku pun menikahi perempuan. Barang siapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk golonganku!"