POTENSI PERTANIAN INDONESIA
Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Jagung 2023
- Luas panen:2.487.190,57 hektar
- Produksi:14.460.601,32 ton
- Produktivitas:58,14 kwintal/hektar
Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi 2023
- Luas panen:10.196.886,77 hektar
- Produksi:53.625.539,51 ton
Sumber: Kementan/BPS
Sumber Daya Kelautan Indonesia
- Fakta mengenai laut Indonesia:
- Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua per tiga wilayahnya terdiri dari lautan.
- Memiliki lebih dari 17.500 pulau.
- Garis pantai sepanjang 108 ribu km.
- Luas wilayah perairan 6.320.000 juta km2.
- Luas NKRI (darat dan perairan) seluas 8.300.000 km2
- Potensi laut Indonesia:
- Memiliki keanekaragaman sumber daya alam (SDA) yang melimpah di sektor kelautan dan perikanan.
- Strategis geografis.
- Potensi pariwisata laut Indonesia.
- Perikanan.
- Pelabuhan dan infrastruktur maritim
- Industri maritim.
- Keamanan maritim.
Sejarah kemaritiman Indonesia
Abad ke-7 hingga ke-9 Masehi
Bangsa Indonesia telah berlayar mengarungi lautan ke barat Samudra Hindia hingga Madagaskar dan ke timur hingga Pulau Paskah.
683-1030
Sriwijaya, sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wiayah strategi yang digunakan sebagai pangkalan kekuatan laut.
Sriwijaya memiliki dua pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan di pantai tenggara Sumatra, yakni Palembang dan Jambi.
Abad ke-13 hingga 14 Masehi
Pada era Kerajaan Singosari ketangguhan maritim ditunjukkan di bawah pemerintahan Kertanegara.
1275
Kertanegara mengirim ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke Asia Tenggara.
1284
Kertanegara menaklukkan Bali dalam ekspedisi laut ke timur.
1293-1478
Pada masa Kerajaan Majapahit merupakan puncak kejayaan maritim nusantara. Di bawah Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil menguasai dan mempersatukan nusantara. Pengaruhnya sampai ke negara-negara asing seperti Siam, Ayuthia, Lagor, Campa (Kamboja), Anam, India, Filipina, dan Tiongkok.
Abad ke-15 hingga ke-17
Pada masa itu Kerajaan Demak juga sebagai salah satu kerajaan maritim nusantara.
Merupakan periode yang jaringan pelayarannya sangat ramai, di mana kota-kota maritim saling berhubungan antara lain Pasai, Malaka, Johor, Patani, Aceh, dan Brunei.
Abad ke-20
13 Desember 1957
Perdana menteri Indonesia mendeklarasikan Deklarasi Djuanda yang menyatakan bahwa perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya.
1982
Deklarasi Djuanda dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III.
Melalui UNCLOS 1982, luas laut Indonesia bertambah, dari semula kurang dari 1 juta km kubik menjadi 5,8 juta km kubik.
Pemerintah Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 melalui UU No. 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS, untuk memperteegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia merupakan negara kepulauan.
1987
Ditemukan sisa-sisa perahu kayu di sebelah barat Bukit Siguntang, Sumatra Selatan. Berdasarkan analisis laboratorium sisa perahu tersebut berasal dari sekitar tahun 610-775 Masehi.
Nilai ekspor dan impor laut Indonesia:
Nilai Ekspor Perikanan (US$ miliar)
- 2020: 5,2
- 2021: 5,7
- 2022: 6,2
- 2023: 5,6
Nilai Impor Perikanan (US$ juta)
- 2020: 405,3 juta
- 2021: 476,9 juta
- 2022: 702,1 juta
- 2023: 650,7 juta
Volume ekspor dan impor hasil laut:
Volume Ekspor Perikanan (Juta ton)
- 2020: 1,26
- 2021: 1,22
- 2022: 1,22
- 2023: 1,22
Volume Impor Perikanan (Ribu ton)
- 2020: 256,8
- 2021: 249,9
- 2022: 342,7
- 2023: 366,7
Sumber: Statistik KKP/Litbang MI
Sumber: pushidroal.idhttps://mediaindonesia.com/lima/potensi-indonesia