Bocahtunggul.blogspot.com: Candi Boyolangu atau Candi Gayatri terletak di Dukuh Dadapan, Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Candi Gayatri yang berada di Boyolangu merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit. Berdasarkan angka yang tertera pada umpak (penyangga tiang), candi ini berasal dari pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, penguasa Majapahit periode 1350-1389.
Penamaan Gayatri pada candi ini dikaitkan dengan keberadaan arca Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita, yang diduga sebagai perwujudan dari Gayatri.
Gayatri adalah salah satu istri Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, sekaligus nenek dari Prabu Hayam Wuruk.
Sebagian pendapat meyakini bahwa Candi Boyolangu menjadi penyimpanan abu jenazah Gayatri.
Sejarah penemuan
Candi Boyolangu pertama kali ditemukan oleh masyarakat pada 1914. Setelah itu, beberapa peneliti melakukan penelitian di situs ini, di antaranya NJ Krom (1915 dan 1923), PV Stein Callenfels (1916) dan Haase (1916).
Selain dikenal dengan nama Candi Boyolangu dan Candi Gayatri, penduduk setempat menyebutnya Punden Gilang.
NJ Krom dalam bukunya, Inleiding tot De Hindoe-Javaansche Kunst juga menyebut situs ini sebagai Punden Gilang. Kondisi Candi Boyolangu tidak lagi utuh.
Bangunan yang tersisa terdiri dari tiga struktur bata bertingkat berbentuk persegi atau batur, dengan arca berukuran besar di atasnya.
Batur I berukuran luas 11,29 x 11,29 meter dengan tinggi 15 cm. Batur II berukuran 9,8 x 8,45 meter dengan tinggi 24 cm, sedangkan Batur III berukuran 6,8 x 7,3 meter dengan tinggi 65 cm.
Di bagian atas struktur terdapat arca Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita, yang dikenal sebagai perwujudan sifat kebijaksanaan, yang saat ini telah dilindungi cungkup, dan beberapa batu umpak.
Pada umpak tersebut terukir angka 1289 Saka atau 1367 Masehi dan 1291 Saka atau 1369 Masehi, yang merupakan masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk di Majapahit.
Apa fungsi dari bangunan Candi Gayatri?
Para ahli memiliki beragam pendapat terkait fungsi Candi Boyolangu atau Candi Gayatri.
Nama Boyolangu disebut dalam Kitab Negarakertagama, meski daerah Boyolangu juga ada di Kabupaten Pasuruan.
Kitab Negarakertagama menyebut bahwa Prabu Hayam Wuruk melakukan upacara srada untuk menghormati 12 tahun kematian neneknya, Gayatri Rajapatni.
Kitab Negarakertagama juga mengungkap bahwa Hayam Wuruk mendirikan bangunan yang dinamai Prajnaparamitapuri. Keterangan dari Kitab Negarakertagama tersebut dikaitkan dengan keberadaan arca Prajnaparamita di atas Candi Boyolangu.
Arca Prajnaparamita yang menggambarkan dewi kebijaksanaan, diduga sebagai perwujudan dari Gayatri Rajapatni.
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Jenazah Gayatri dibawa dari Keraton Majapahit untuk menjalani pembakaran di sebuah tempat di sekitar Boyolangu. Abu jenazah Gayatri kemudian disimpan di Candi Boyolangu.
Sedangkan para pengantar jenazahnya pernah beristirahat di Candi Sanggrahan, yang terletak sekitar 4 kilometer dari Candi Boyolangu.
Diposting kembali dari: www.kompas.com